2.1
Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses
penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya yang bertujuan untuk
mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau badan usaha dan
juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha
pada masa lalu dan sekarang.
Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya.
Menurut Soemarso S.R (1996), analisis laporan keuangan adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka yang lain yang mempunyai makna/menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Angka-angka dalam laporan keuangan akan sedikit artinya kalau dilihat secara sendiri-sendiri. Dengan analisis pemakaian laporan keuangan akan lebih mudah menginterprestasikannya.
2.2
Tujuan dan Manfaat Analisis
Ada beberapa tujuan dan manfaat
bagi berbagai pihak dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum
dikatakan bahwa tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertent, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang telah dicapai
untuk beberapa periode
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja uang perlu
dilakukan kedepan yang berkaitan dengan posisis keuangan perusahaan saat ini
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen kedepan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang mereka capai
Dari sudut lain tujuan analisis Laporan
Keuangan menurut Bernstein (1983) adalah sebagai berikut:
1.
Screening
Analisis dilakukan dengan melihat secara
analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi
atau merger
2. Forcasting
Analisis digunakan untuk meramalkan
kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Diagnosis
Analisis dimaksudkan untuk melihat
kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen operasi,
keuangan atau
masalah lain.
masalah lain.
4. Evaluation
Analisis dilakukan untuk menilai
prestasi manajemen, operasional, efisiensi dan lain-lain
5. Understanding
Dengan melakukan analisis laporan
keuangan, informasi mentah yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi lebih
luas dan lebih dalam.
2.3
Metode dan Teknik Analisis
Ada beberapa jenis metode yang dapat dilakukan, yakni: analisa
internal, analisa eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical.
1.
Analisa Internal
Yaitu
analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap
dan terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian terutama dilakukan
oleh manajemen dalam mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang
terjadi dalam kondisi keuangan. Bagi seorang penganalisa intern, selain
laporan-laporan keuangan yang diumumkan pada publik, juga tersedia
laporan-laporan intern yang biasa tidak diumumkan dan hanya dipakai untuk
maksud-maksud intern.
2.
Analisa Eksternal
Yaitu
analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendapatkan data yang
terperinci mengenai suatu perusahaan. Analisa demikian dilakukan oleh
bank-bank, para kreditur, pemegang saham, calon pemegang saham dan lain-lain
seperti dalam hal mengukur tingkat likuiditas dan profitabilitas. Bagi seorang
penganalisa ekstern hanya tersedia laporan-laporan keuangan yang lazimnya
diumumkan pada publik yaitu neraca dan laporan laba-rugi. Karena terbatasnya
data yang bisa didapatkan oleh penganalisa ekstern maka analisa tersebut tentu
tidak bisa sedemikian mendalam seperti yang dilakukan oleh seorang penganalisa
intern.
3.
Analisa Horisontal
Yaitu
analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke
tahun guna mengetahui kekuatan aatu kelemahan keuangan perusahaan yang
bersangkutan. Analisis ini terdiri dari Comparative statements dan Index Number
Series
4.
Analisa Vertikal
Yaitu
analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja
Disamping
metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis-jenis teknis analis laporan keuangan. Adapun
jenis-jenis teknis analisis laporan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut
:
1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan
Analisis
perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan dengan
membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode. Dari analisis ini akan
diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa
kenaikanatau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Secara umum dari
hasil analisis ini akan terlihat antara lain :
a. Angka-angka dalam rupiah
b. Angka-angka dalam presentase
c. Kenaikan atau penurunan jumlah rupiah
d. Kenaikan atau penurunan baik dalam rupiah maupun dalam
presentase
2. Analisis trend
Merupakan
analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu.
Analisis ini dilakukan dari periode ke periode sehingga akan terlihat apakah
perusahaan mengalami perubahan yang naik, turun, atau tetapserta beberapa besar
perubahan tersebut yang dihitung dalam presentase
3. Analisis presentase per komponen
Merupakan
analisis yang dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang ada dalam
suatu komponen laporan keuangan baik yang ada di neraca maupun laporan laba
rugi
4. Analisis sumber dan penggunaan dana
Merupakan
analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber dana perusahaan dan
penggunaan dana dalam suatu periode tertentu. Analisis ini juga untuk
mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal kerja perusahaan
dalam suatub periode
5. Analisis sumber dan penggunaan kas
Merupakan
analisis yang digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas perusahaan dan
penggunaan uang kas dalam suatu periode. Selain itu juga untuk mengetahui
sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas dalam periode tertentu
6. Analisis rasio
Merupakan
analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu
laporan keuangan atau pos-pos amntara laporan keuangan neraca dan laporan laba
rugi
7. Analisis kredit
Merupakan
analisis yang digunakan untuk menilai layak tidaknya suatu kredit dikucurkan
oleh lembaga keuangan seperti bank
8. Analisis laba kotor
Merupakan
analisis yang digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari periode ke satu
periode. Kemudian juga untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya laba kotor
tersebutantara periode.
9. Analisis titik pulang pokok atau titik impas
Tujuan
analisis ini adalah untuk mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk
dilakuksn dan perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah
untuk menemtukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan
2.4
Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan
Keterbatasan analisis laporan keuangan harus
memerhatikan keterbatasan laporan seperti berikut ini.
1. Laporan
keuangan dapat bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang
telah lewat. Karenanya, laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai laporan
mengenai keadaan saat ini, karenannya akuntansi tidak hanya satusatunya sumber
informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan
keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau nilai pertukaran pada saat
terjadinya transaksi, bukan harga saat ini.
3. Laporan
keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak
tertentu. Informasi disajikan untuk dapat digunakan semua pihak. Sehingga
terpaksa selalu memperhatikan semua pihak pemakai yang sebenarnya mempunyai
perbedaan kepentingan.
4. Proses
penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan dalam memilih alternative dari berbagai pilihan yang ada yang
sama-sama dibenarkan tetapi menimbulkan perbedaan angka laba maupun asset.
5. Akuntansi
tidak mencakup informasi yang tidak material. Demikian pula, penerapan prinsip
akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan
jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan
laporan keuangan. Batasan terhadap istilah dan jumlahnya agak kabur.
6. Laporan
keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian; bila terdapat
beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos,
maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilakan laba bersih atau nilai
aktiva yang paling kecil. Dalam keadaan lain disebutkan jika ada indikasi rugi
maka harus dicatat tetapi jika ada indikasi laba tidak boleh dicatat. Sehingga
ada holding gain yang tidak diungkapkan.
7. Laporan
keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan
diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang
dilaporkan.
8. Akuntansi
didominasi informasi kuantitatif. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta
yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan. Namun bisa saja informasi
kuantitatif dapat gambaran atau indikasi informasi kualitatif.
9. Perubahan
dalam tenaga beli uang jelas ada akan tetapi hal ini tidak tergambar dalam
laporan keuangan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusterimakasih dan sangat membantu :)
BalasHapusterimah kasih atas informasinya..sangat bermanfaat.
BalasHapusTerimakasih sangat membantu
BalasHapusTerimakasih sangat membantu
BalasHapus