Dalam bahasa ilmiah,sering dikatakan dengan istilah Oedipal complex
(kompleks Oedipus) atau mother complex merupakan suatu istilah
yang digunakan untuk menggambarkan perasaan seorang anak laki-laki yang mempunyai
hasrat seksual yang besar terhadap ibunya dan merasa cemburu bahkan membenci ayahnya
sendiri, karena merasa tersaingi untuk medapatkan rasa kasih sayang dari sang ibu. Oedipus
complex terinspirasi dari karakter di Sophocles (cerita Yunani kuno) dimana Oedipus
Rex yang secara tidak sengaja membunuh ayahnya Laius, dan menikahi ibu
kandungnya sendiri Jocasta. Istilah ini digunakan pertama kali oleh Sigmund
Freud, seorang psikiatris dari Austria pada akhir tahun 1800-an.
Oedipus complex terjadi karena faktor kejiwaan yang didapatkan
sejak dari masa kecil, seperti contohnya terlalu dekat atau terlalu dilindungi
oleh ibunya. Dorongan seksual terhadap ibu dikendalikan karena rasa takut akan
hukuman dari sang ayah. Pada anak laki-laki, ketakutan terhadap ayah tersebut
mewujud dalam ketakutan akan dipotong alat kelaminnya (castration complex).
Istilah “anak mami” juga bisa berpotensi dikatakan sebagai oedipus complex meskipun itu tidak berpegang
pada konsep oedipus complex (bila dipahami dalam konteks teori Freus)
biasanya tidak sampai pada relasi, bahkan dorongan seksual. Istilah “anak mami”
biasanya ditujukan untuk anak yang hubungannya terlalu melekat dekat dengan
ibunya hingga dewasa, sehingga ia sulit mendapat pasangan hidupnya. Ia sulit
mendapatkan jodoh karena terobsesi akan ibunya. Ia terus menjadikan ibunya sebagai
pusat hidupnya. Ia akan menuntut pasangannya sama dengan ibunya. Ia tidak mampu
memberikan cinta secara dewasa karena sebenarnya mengalami fiksasi dalam
perkembangan, yakni tetap menjadi anak-anak yang memerlukan kasih sayang dan
perlindungan dari ibunya. Dalam menjalin hubunngan cinta dengan wanita lain,
cinta yang diberikan berupa cinta kanak-kanak yang masih bersifat egoistis.
Konflik akan sering terjadi bila hubungan dengan pria semacam itu akan terus
dilanjutkan ke jenjang pernikahan.
Sementara
itu, apakah Electra complex???
Electra complex atau
disebut juga dengan mother complex merupakan kebalikan dari Oedipus complex. Yaitu seorang perempuan yang jatuh hati
dengan seorang laki - laki yang berusia terpaut lebih dari 10 tahun atau
memiliki sosok mirip ayahnya.
electra complex
terinspirasi dari legenda Yunani, Electra yang mencintai ayahnya.
Saat ini sebagian masyarakat masih
pro kontra terhadap hubungan cinta dengan lawan jenis yang terpaut usia jauh
ini. Dalam ilmu psikologi fase dimana seorang perempuan mulai menyukai ayahnya
disebut phalic. Masyarakat biasanya akan menghakimi pasangan electra
complex atau oedipus complex dan mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat
karena hal yang tidak lumrah atau tidak boleh.
Fenomena oedipus complex lebih banyak terjadi dibandingkan dengan electra complex,. Mengapa banyak terjadi
pada pria? Mungkin hal ini berkaitan dengan perbedaan masa-masa kemandirian
anak laki-laki dan anak perempuan. Pada masa kanak-kanak, perempuan umumnya
lebih cepat mandiri. Namun pada masa
remaja sebaliknya, anak laki-laki lebih cepat mandiri dibandingkan dengan anak
perempuan. Hal tersebut yang tampaknya membuat pelepasan diri anak perempuan
dari ibunya lebih mudah karena sudah terjadi pada saat anak-anak. Sementara
pada anak laki-laki, pelepasan emosional dari ibunya baru terjadi pada saat
memasuki masa remaja mungkin cenderung lebih sulit. Saat remaja anak laki-laki
mengalami kesulitan dalam mengembangkan hubungan dengan dunia luar, khususnya
teman sebaya, sementara sang ibu bersifat sangat melindungi dan menguasai .
akibatnya ia menjadi sangat bergantung pada ibunya.
Lalu bagaimana dengan brother
complex???
Brother complex atau sister complex merupakan
hal yag sejenis dengan electra complex dan oedipus complex, hanya
saja brother complex ditujukan terhadap saudara laki-laki (brother
complex) atau perempuan (sister complex).
Aku pernah di katakana
sebagai orang yang mengidap brother complex, karena aku pernah mengatakan
bahwa aku sayang kakak laki-lakiku,
Tapi aku merasa bahwa penilaian
itu salah. Karena yang aku rasakan adalah rasa senang/terharu setelah
bertahun-tahun lamanya aku menjalin hubungan yang tidak akur terhadap kakak
kandungku sendiri. Baru kali ini sosok seorang kakak muncul dari kakak semata
wayangku ini. Entah apa yang ada di benak kakakku saat itu. Setelah
bertahun-tahun lamanya menjalani hubungan yang kurang erat layaknya pasangan kakak-adik
lainnya, baru kali ini kakakku memberikan perhatian layaknya seorang kakak.
Maklum saja, dari masih anak-anak
kami tidak pernah akur. Hampir setiap hari kami bertengkar. Bahkan sampai kami
beranjak besarpun kami tidak bisa dekat
layaknya adik-kakak. Tidak berbicara satu sama lain merupakan hal yang biasa
bagi kami. Kami akan berbicara hanya pada saat-saat tertentu saja, seperti
menawarkan makanan, atau bertanya sesuatu yang perlu dirasa perlu ditanyakan.
Menurutku hal itu terjadi
karena sifat kami yang sama-sama keras. Terkadang aku merasa heran pada
hubunganku dengan kakakku sendiri, kenapa aku dan kakakku tidak bisa seperti
pasangan saudara yang lainnya, bercanda bersama, curhat bersama, hingga bisa
jalan-jalan bersama. Apakah kami saling membenci??? Atau merasa risih, karena
aku perempuan, dan kakakku laki-laki???
Jadi, ketika untuk yang pertama
kalinya aku diperhatikan kakakku, aku menyadari aku tidak membenci kakakku
tetapi aku menyayangi kakakku. Apakah dengan merasakan itu semua aku termasuk
sebagai seorang yang mengidap brother complex???
Jika memang benar adanya
seperti itu, lalu kenapa setiap aku bertemu Kakaku jantungku tidak
berdebar-debar layaknya aku bertemu belahan jiwaku? kenapa aku tidak cemburu
atau ingin bersaing untuk mendapatkan perhatian kakakku dengan para wanita yang
pernah menjadi kekasih kakakku?? Atau aku merasakan sakit hati ketika kakaku
menikahi wanita yang dicintainya???
Orang bisa menilai apa saja
tentang diriku, itu adalah hak mereka. Dan aku harus menghormati penilaian
mereka. Tapi aku juga berhak untuk setuju atau tidak dengan penilaian yang
mereka berikan kepadaku. Karena bagiku mereka yang benar-benar mengenalku
adalah mereka yang dekat denganku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar