Translate

Jumat, 14 Desember 2012

Oedipal Complex / Electra Complex


Dalam bahasa ilmiah,sering dikatakan dengan istilah Oedipal complex (kompleks Oedipus) atau mother complex merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan seorang anak laki-laki yang mempunyai hasrat seksual yang besar terhadap ibunya dan merasa cemburu bahkan membenci ayahnya sendiri, karena merasa tersaingi untuk medapatkan rasa kasih sayang dari sang ibu. Oedipus complex terinspirasi dari karakter di Sophocles (cerita Yunani kuno) dimana Oedipus Rex yang secara tidak sengaja membunuh ayahnya Laius, dan menikahi ibu kandungnya sendiri Jocasta. Istilah ini digunakan pertama kali oleh Sigmund Freud, seorang psikiatris dari Austria pada akhir tahun 1800-an.

Oedipus complex terjadi karena faktor kejiwaan yang didapatkan sejak dari masa kecil, seperti contohnya terlalu dekat atau terlalu dilindungi oleh ibunya. Dorongan seksual terhadap ibu dikendalikan karena rasa takut akan hukuman dari sang ayah. Pada anak laki-laki, ketakutan terhadap ayah tersebut mewujud dalam ketakutan akan dipotong alat kelaminnya (castration complex).

Istilah “anak mami” juga bisa berpotensi dikatakan sebagai  oedipus complex meskipun itu tidak berpegang pada konsep oedipus complex (bila dipahami dalam konteks teori Freus) biasanya tidak sampai pada relasi, bahkan dorongan seksual. Istilah “anak mami” biasanya ditujukan untuk anak yang hubungannya terlalu melekat dekat dengan ibunya hingga dewasa, sehingga ia sulit mendapat pasangan hidupnya. Ia sulit mendapatkan jodoh karena terobsesi akan ibunya. Ia terus menjadikan ibunya sebagai pusat hidupnya. Ia akan menuntut pasangannya sama dengan ibunya. Ia tidak mampu memberikan cinta secara dewasa karena sebenarnya mengalami fiksasi dalam perkembangan, yakni tetap menjadi anak-anak yang memerlukan kasih sayang dan perlindungan dari ibunya. Dalam menjalin hubunngan cinta dengan wanita lain, cinta yang diberikan berupa cinta kanak-kanak yang masih bersifat egoistis. Konflik akan sering terjadi bila hubungan dengan pria semacam itu akan terus dilanjutkan ke jenjang pernikahan.
Sementara itu, apakah Electra complex???
Electra complex atau disebut juga dengan mother complex merupakan kebalikan dari Oedipus complex.  Yaitu seorang perempuan yang jatuh hati dengan seorang laki - laki yang berusia terpaut lebih dari 10 tahun atau memiliki sosok mirip ayahnya.
electra complex terinspirasi dari legenda Yunani, Electra yang mencintai ayahnya.
Saat ini sebagian masyarakat masih pro kontra terhadap hubungan cinta dengan lawan jenis yang terpaut usia jauh ini. Dalam ilmu psikologi fase dimana seorang perempuan mulai menyukai ayahnya disebut phalic. Masyarakat biasanya akan menghakimi pasangan electra complex atau oedipus complex dan mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat karena hal yang tidak lumrah atau tidak boleh.
 Fenomena oedipus complex lebih banyak terjadi dibandingkan dengan electra complex,. Mengapa banyak terjadi pada pria? Mungkin hal ini berkaitan dengan perbedaan masa-masa kemandirian anak laki-laki dan anak perempuan. Pada masa kanak-kanak, perempuan umumnya lebih cepat mandiri. Namun  pada masa remaja sebaliknya, anak laki-laki lebih cepat mandiri dibandingkan dengan anak perempuan. Hal tersebut yang tampaknya membuat pelepasan diri anak perempuan dari ibunya lebih mudah karena sudah terjadi pada saat anak-anak. Sementara pada anak laki-laki, pelepasan emosional dari ibunya baru terjadi pada saat memasuki masa remaja mungkin cenderung lebih sulit. Saat remaja anak laki-laki mengalami kesulitan dalam mengembangkan hubungan dengan dunia luar, khususnya teman sebaya, sementara sang ibu bersifat sangat melindungi dan menguasai . akibatnya ia menjadi sangat bergantung pada ibunya.

Lalu bagaimana dengan brother complex???
Brother complex atau sister complex merupakan hal yag sejenis dengan electra complex dan oedipus complex, hanya saja brother complex ditujukan terhadap saudara laki-laki (brother complex) atau perempuan (sister complex).
Aku pernah di katakana sebagai orang yang mengidap brother complex, karena aku pernah mengatakan bahwa aku sayang kakak laki-lakiku,
Tapi aku merasa bahwa penilaian itu salah. Karena yang aku rasakan adalah rasa senang/terharu setelah bertahun-tahun lamanya aku menjalin hubungan yang tidak akur terhadap kakak kandungku sendiri. Baru kali ini sosok seorang kakak muncul dari kakak semata wayangku ini. Entah apa yang ada di benak kakakku saat itu. Setelah bertahun-tahun lamanya menjalani hubungan yang kurang erat layaknya pasangan kakak-adik lainnya, baru kali ini kakakku memberikan perhatian layaknya seorang kakak.
Maklum saja, dari masih anak-anak kami tidak pernah akur. Hampir setiap hari kami bertengkar. Bahkan sampai kami beranjak besarpun kami  tidak bisa dekat layaknya adik-kakak. Tidak berbicara satu sama lain merupakan hal yang biasa bagi kami. Kami akan berbicara hanya pada saat-saat tertentu saja, seperti menawarkan makanan, atau bertanya sesuatu yang perlu dirasa perlu ditanyakan.
Menurutku hal itu terjadi karena sifat kami yang sama-sama keras. Terkadang aku merasa heran pada hubunganku dengan kakakku sendiri, kenapa aku dan kakakku tidak bisa seperti pasangan saudara yang lainnya, bercanda bersama, curhat bersama, hingga bisa jalan-jalan bersama. Apakah kami saling membenci??? Atau merasa risih, karena aku perempuan, dan kakakku laki-laki???
Jadi, ketika untuk yang pertama kalinya aku diperhatikan kakakku, aku menyadari aku tidak membenci kakakku tetapi aku menyayangi kakakku. Apakah dengan merasakan itu semua aku termasuk sebagai seorang yang mengidap brother complex???
Jika memang benar adanya seperti itu, lalu kenapa setiap aku bertemu Kakaku jantungku tidak berdebar-debar layaknya aku bertemu belahan jiwaku? kenapa aku tidak cemburu atau ingin bersaing untuk mendapatkan perhatian kakakku dengan para wanita yang pernah menjadi kekasih kakakku?? Atau aku merasakan sakit hati ketika kakaku menikahi wanita yang dicintainya???
Orang bisa menilai apa saja tentang diriku, itu adalah hak mereka. Dan aku harus menghormati penilaian mereka. Tapi aku juga berhak untuk setuju atau tidak dengan penilaian yang mereka berikan kepadaku. Karena bagiku mereka yang benar-benar mengenalku adalah mereka yang dekat denganku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar