Translate

Rabu, 10 Juli 2013

Akuntansi Keperilakuan - Riset



5.1 PENGERTIAN RISET
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh mengenai suatu subyek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari suatu ilmu atau metode ilmiah. Kata ini diserap dari kata bahasa Inggris research yang diturunkan dari bahasa Perancis yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas". Riset juga dapat diartikan sebagi suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki masalah-masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta, fenomena, atau gejala dari masalah tersebut.
5.2 TUJUAN RISET
 Manfaat atau kegunaan yang diperoleh dari riset, secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis kegunaan, yaitu Kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
1.     Kegunaan Teoritis
Fakta dan konsep yang merupakan penemuan suatu riset dapat menjadi informasi bagi ilmu pengetahuan. Dalam hubungan ini ilmu pengetahuan merupakan tujuan dari riset. Riset yang dilakukan untuk kepentingan pengembangan ilmu ini disebut dengan Basic Research (riset dasar). Masalah dan variabel yang diteliti, digali dan diangkat berdasarkan teori-teori yang ada dalam ilmu pengetahuan. Pengujian suatu hipotesis yang dirumuskan atas dasar teori keilmuan, banyak ditemukan dalam penelitian-penelitian untuk pengembangan ilmu.
2.    Kegunaan Praktis
Penemuan-penemuan dalam penelitian dapat pula dipergunakan untuk melihat kemungkinan apa yang akan terjadi (meramalkan) dan bagaimana mempersiapkan cara-cara menghadapinya atau mengendalikannya. Disini dilakukan langkah awal untuk melakukan perencanaan, pembinaan dan pengembangan suatu kegiatan. Dalam kaitan itu riset membantu dalam pengambilan keputusan dan cara-cara atau teknik menghadapi masalah kehidupan manusia yang pada akhirnya berfungsi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Riset semacam ini biasanya disebut riset terpakai atau applied research.
Sumber :
-          John W Best (1982), Meteodologi Penelitian Pendidikan, (disunting oleh Sanapiah Faisal dan Mulyadi Guntur Waseso), Usaha Nasional, Surabaya.
-          Sunaryo Kartadinata, (1988), Metode Riset Sosial : Suatu Pengantar, Prima, Bandung
Terdapat banyak penulis buku metologi riset yang mengemukakan bahwa riset didasarkan pada sudut pandang yang berbeda-beda. Terdapat lima tujuan spesifik dari suatu riset yaitu :
-          Menggambarkan fenomena
-          Menemukan hubungan
-          Menjelaskan fenomena
-          Memprediksi kejadan-kejadian dimasa yang akan datang
-          Melihat pengaruh satu atau lebih faktor terhadap satu atau lebih kejadian
kejadian-kejadian dapat dijelasan dengan cara mengumpulan dan mengklasifikasikan informasi. Hal ini merupakan langah pertama dalam suatu penyelidikan.
5.3   VALIDITAS DAN KEANDALAN
Validitas
Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan perencanaan riset perilaku, yang pertama adalah yang diukur berka itan dengan hal-hal yang salah (validitas) dan yang ke dua adalah yang diukur berka itan dengan hal-hal yang tidak representati (keandalan. Dua hal tersebut dinilai dengan menggunakan validitas dan keandalan. Ada beberapa jenis validitas yaitu :
1.     Validitas isi mengacu pada bagaimana sebaiknya peneliti menggambarkan konsep atau masalah-masalah yang ingin diukur, khususnya yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk menutupi rentang terhadap arti maupun terhadap suatu konsep. Valvditas isi merupakan pokoik pertimbangan untuk setiap pertanyaan yang diajukan dan dvukur dalam istilah-istilah yang berhubungan dengan relevansi terhadap konsep yang diukur.
2.    Validitas prediktif adalah validitas yang berkaitan dengan apakah suatu pengujian atau pengukuran dapat secara akurat memprediksi perilaku.
3.    Validitas konkuren validitas yang berkaitan dengan hubungan antara alat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu.
4.    Validitas konstruksi adalah validitas yang berdasarkan pada suatu pertimbangan apakah hasil dari pengukurantersebut sesuai dengan teori.
Reliabilitas
Suatu instrumen alat ukur yang andal akan menghasilkan alat ukur yang stabil disetiap waktu. Aspek lain dari keandalan adalah akurasi dari nstrumen pengukuran.
5.4 PEGEMBANGAN DESAIN
Langkah pertama dan paling penting dalam riset perilaku adalah masalah definisi . Berdasaran informasi yang dikumpulkan dan metode yang dipilih, data serta jenis gambaran sampel pada dasarnya tergantung pada bagaimana sebenarnya masalah dipersepsikan, kerangka pertanyaan riset, dan desain informasi studi yang dikumpulkan.
Menentukan lingkup pengembangan
 Merujuk pada pengalaman dan hasil dari riset terdapat latar belakang riset dan informasi lingkungan, arah riset sering kali mampu untuk menentukan tingkat kepentingan relatif dari masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah yang akan ditelti. Desain pengembangan juga harus sejalan dengan penentuan lingkungan riset. Aspek lain dari suatu desain adalah menemuan populasi, menspesifikan informasi yang dibutuhkan, memilih dan mengumpulkan data serta metode.   
Data primer dan data sekunder
Sumber data riset merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data dari riset terdiri atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer merupakan sumber data riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama. Data primer dapat berupa pendapat subjek riset (orang baik secara individu maupun kelompok, kejadian, dan hasil pengujian. Data sekunder merupakan data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang tersususun dalam arsip baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
5.5 METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam pengumpulan data terdapat dua cara yakni:
-          Surve, Dalam surve tidak ada interaksi langsung antara seorang peneliti dengan responden. Data dikumpulkan dengan cara mengirim surat eletronik ( e-mail, menelepon, atau memberikan serangakaian pertanyaan.
-          Observasi, merupakan proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti.
-           
5.6 MEMLIH RESPONDEN
Langkah pertama dalam memilih responden adalah dengan cara menentuan populasi. Setelah populasi ditemukan peneliti menentuan suatu sensus atau suatu sampel. Sensus adalah kegiatan untuk mencari seluruh informasi yang dikumpulkan dari setiap elemen dalam populasi. Sampel merupakan kumpulan informasi dan merupakan bagian dari populasi. Suatu sensus akan tepat ketika : 1) Populasinya kecil dan biaya pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel secara signifikan. 2) Penting untuk mengetahui setiap unsur dalam populasi. 3) Risiko dalam perbaikan secara keskeluruhan yang sangat besar. Dalam banyak k[i[asus, tidak terlalu perlu untuk melakukan suatu sensus. Pada kenyataanya, proses pengambilan sampel adalah lebih bermanfaat bagi para peneliti. Sementara itu sampel hanya membutuhkan sedikit waktu dan dana untuk mengumpulkan data dan sampel tersebut memperkecl risiko terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat dengan cara meminimalkan jumlah orang.
5.7 INSTRUMEN RISET
Pengembangan kuesoner atau pencarian instrumen merupakan langkah lain yang penting dalam proses riset. kuesoner harus sesuai dengan responden dan desain secara menarik sehingga responden merasa tertarik untuk menjawab kuesoner tersebut, yang pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan tingkat respon, validitas, dan keandalan data.

5.8     ANALISIS DATA DAN PERSIAPAN LAPORAN
Analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam riset. Peneliti biasanya melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan proses analisis data. Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat bergantung pada jenis riset dan jenis data yang diperoleh. Sebagai tahap akhir dari suatu riset adalah penyususnan laporan riset. Laporan riset secara umum berisi tentang hal-hal yang terkait dengan apa saja yang dilakukan oleh peneliti sejak tahap persiapan riset hingga intepretasi dan penyimpulan analisis. Belum ada bentuk baku dari suatu laporan riset. Bentuk atau format laporan riset sangatlah dipengaruh oleh keinginan sipeneliti , hal-hal yang perlu dilaporkan.
5.9 KARAKTERISTIK RISET
Pengertian Riset di atas sangatlah abstrak, oleh karena itu perlu diidentifikasikan karakteristik riset yang dapat menjelaskan bagaimana prinsip dan metodologi riset dilaksanakan. Karakteristik tersebut adalah :
1)    Riset diarahkan untuk memecahkan masalah atau bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam penelitian atau melihat hubungan dua variabel atau lebih.
2)   Riset menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip atau teori yang berguna di dalam memprediksi peristiwa mendatang.
3)   Bersifat empirik, artinya berdasarkan pada pengalaman yang dapat diamati, peristiwa kejadian (bukti empirik).
4)   Sistematik, Artinya merupakan suatu proses yang berstruktur, mengikuti prosedur tertentu dalam merumuskan masalah, identifikasi variabel, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, dan mengolah serta menganalisis data yang relevan dengan masalah yang dirumuskan.
5)   Menuntut pengamatan dan pendeskripsian yang cermat dalam pengumpulan data dan analisis data yang tepat. Karena itu peneliti harus selektif dalam memilih atau mengembangkan instrumen.
6)   Menuntut keahlian khusus, artinya menguasai metode riset, literatur yang relevan dengan masalah yang diteliti, konsep dan teknik yang diperlukan untuk memahami dan menganalisis data.
7)   Obyektif, artinya terhindar dari pengaruh subyektif atau memaksakan kesimpulan yang dipengaruhi oleh emosi.
8)   Reduktif, artinya tidak semata-mata mendeskripsikan apa yang terjadi tetapi menyimpulkan ke dalam konsep tertentu.
9)   Replikatif, artinya memugkinkan dapat diuji kembali oleh orang lain dalam kesempatan dan tempat yang berlainan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar