Translate

Senin, 15 Juli 2013

Etika Bisnis - Analisis Biaya Manfaat

ETIKA BISNIS & PROFESI

 Leonard J. Brooks, Jr CA


PENDEKATAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS

6.1   Analisis Biaya Manfaat
Manajemen perusahaan makin meningkatkan kesadarannya bahwa keputusan bisnis sering kali memiliki dampak yang tidak dapat diukur dengan mudah menggunakan analisis akuntansi tradisional. Pemerintah dan kelompok-kelompok kepentingan khusus dengan cepat menunjukkan bahwa banyak biaya yang dihasilkan dari keputusan bisnis tidak tercermin dalam (atau yang diluar) laporan perusahaan. Polusi kerusakan misalnya harus ditanggung oleh pihak lain, bukan oleh perusahaan yang menyebabkan masalah. Dapat dimengerti, jika kemudian, eksekutif perusahaan mencari teknik analisis yang memperhitungkan biaya dan manfaat eksternaltersebut ketika mereka berunding tentangkebijakan perusahaan. Tak pelak lagi mereka mereka meminta kepada akuntan mereka untuk mengembangkan analisis biaya-manfaat yang diperlukan untuk melengkapi proyek tingkat pengembalian yang biasa dilakukan.
Analisis biaya-manfaat (ABM) dapat digunakan untuk:
a.    Menentukan proyek apa yang harus dilakukan
b.   Untuk memantau kinerja sebuah perusahaanatau proyek

Bagaimana anggaran biaya manfaat berbeda dari analisis akuntansi tradisional dalam hal cakupan dan focus.
Penggunaan analis biaya manfaat, dibagi menjadi 2 yakni:
1      Organisasi sektor swasta
·         dukungan untuk subsidi pemerintah, hibah atau tarif.
·         Perkiraan dampak pencemaran terhadap masyarakat
·         Penilaian waktu karyawan yang dihabiskan untuk kegiatan publikEvaluasi alokasi sumber daya untuk proyek-proyek atau kampanye kepentingan umum
·         Dukungan untuk klaim kerusakan yang timbul dari hilangnya nyawa, mata, tungkai dan lain-lain.   
·          Perhitungan waktu luang
2      Organisasi sektor publik
Evaluasi alternative program social mengarah pada alokasi sumber daya untuk:
·         Program kesehatan
·         Program pendidikan
·         Fasilitas rekreasi
·         Proyek konservasi
·         Proyek-proyek perbaikan transportasi
·         Perumusan peraturan untuk pengendalian polusi
a.     Kekurangan Data Kuntansi Tradisional
Adapun kekurangan data  akuntansi tradisional jika dibandingkan dengan analisis biaya manfaat memiliki kelemahan yaitu
1      Hal ini berfokus pada tindakan masa lalu, yang tidak relefan untuk tindakan masa depan dalam pengambilan keputusan
2      Tidak memperhitungkan factor-faktor eksternal
3      Mempertimbangkan beberapa sumber daya sebagai sumber daya bebas atau tanpa biaya
4      Fokusnya jauh lebih sempit, selalu berhubungan dengan kepentingan pemegang saham, bukan kepentingan pemangku kepentingan (atau masyarakat)

b.     Teknik Analisis Biaya-Manfaat
Daripada menggunakan keterangan normal seperti “pendapatan”, “beban”, dan l”laba bersih”, terminology yang dipakai dalam ABM adalah “keuntungan”, “biaya”, dan “kelebihan manfaat atas biaya”. Konsep ABM tentang manfaat dan biaya lebih luas dari pendapatan dan biaya, karena meraka memperhitungkan nilai-nilai eksternal masa depan sampai sekarang. Proyek harus dilakukan jika manfaatnya melebihi biaya atau rasio keuntungan/ biaya lebih besar dari satu.
c.     Tingkat Diskon
Uang yang digunakan untuk membiayai proyek menjadi tertahan untuk kegunaan lain. Dengan demikian, biaya tersebut secara tepat diukur dengan menghitung biaya kesempatan yang dilewatkan, apakah itu adalah tingkat imbal marginal setelah pajak yang hilang dari investasi lain atau harga konsumen akan bersedia membayar penundaan konsumsi mereka. Hasil studi ABM biasanya didiskontokan pada tingkat marginal rata-rata tertimbang berdasarkan proyeksi sumber-sumber pembiayaan yang digunakan.
d.     Pengukuran Biaya Dan Manfaat
Meskipun terdapat masalah dalam memilih tingkat potongan yang tepat, ini merupakan masalahkecil dibandingkan dengan kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengukur biaya tahunan masa depan dan keuntungan (itu sendiri).
Sayangnya, banyak biaya dan manfaat tidak dapat ditentukan secara langsung, dan pengganti atau cara tidak langsung harus digunakan untuk memperkirakan nilai yang terlibat, meskipun diakui hamper tidak mungkin menangkap semua karakteristik dari niali pengganti.
e.     Kekurangan Dari Analisis Biaya Manfaat
Beberapa akuntan berpendapat bahwa anggaran biaya manfaat terlalu jauh dari misi tradisional mereka yang cukup bernilai untuk dipelajari akan tetapi argument ini tidak melihat kelanjutan dari anggaran biaya manfaat yang telah digunakan sebelum tahun 1844, keunggulan anggaran biaya manfaat dalam mengatur keputusan pemerintah. Selain itu kecenderungan yang jelas adalah bahwa tehnik anggaran biaya manfaat akan dipakai di sector swasta untuk memberikan focus dalam pengambilan keputusan program-progam perusahaan yang berdampak pada masyarakat.
Akuntan secara tradisional telah mengasumsikan peran pokok dalam menyediakan data untuk keputusan di sector swasta dan jika posisi ini harus dipertahankan itu adalah kepentingan terbaik akuntan untuk mengenal dengan baik tehnik ABM dan kekurangannya. Selain itu akuntan sering terlibat langsung dengan keputusan ABM di sector public, mereka akan membuat keputusan yang kurang terampil atau untuk menantang proposal spesifik ABM secara efektif, kecuali mereka menyadari tehnik ABM yang relefan. Alas an kami menekankan pentingnya saran informasi akan menjadi lebih jelas ketika berbagai kekurangan dan keseriusan ABM dipahami. Kekurangan dapat dikelompokkan menjadi tiga katagori yaitu:
§  Pilihan yang tersedia untuk yang mempersiapkannya (preparer).
§  Kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparer dan pengguna.
§  Masalah yang tidak dapat diatasi oleh ABM.
Adapun kendala-kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparer dan pengguna ABM maka penting jika proyek-proyek saling terpisah satu sama lain. Jika sedang dipertimbangkan proyek bersama, maka analisis ABM harus mencakup semua aspek proyek. Selain itu proyek yang diterima memenuhi persyaratan hukum dan sesuai dengan administrasi. Kadang-kadang kendala anggaran dihapus dan pembuat keputusan diberitahu untuk menghabiskan anggaran yang telah ditetapkan tanpa memperhatikan biaya kesempatan dari uang yang dibelanjakan.
f.      Pilihan Yang Tersedia
Pilihan yang banyak dan jika tidak terlalu akurat, akan menjadi bias bagi ABM sampai di titik dimana keputusan yang tidak bijaksana akan dihasilkan. Ada metode yang bisa mencegah biasdan tidak masuk akal, tapi pengambil keputusan pertama kali harus memahami apa saja potensi masalahnya. Sangat penting bahwa biaya kesempatan yang akurat diperkirakan untuk uang yang dipergunakan untuk membiayai setiap proyek ABM.
Bias dapat masuk ke dalam ABM melalui pilihan buruk sebagai pengganti dan metode yang digunakan untuk mengukur nilai-nilai masyarakat
g.      Kendala-Kendala
Sehubungan dengan kendala-kendala yang harus dipertimbangkan ole preparer dan pengguna ABM, maka penting proyek-proyek saling terpisah satu sama lain, atau jika sedang dipertimbangkan proyek bersama, maka analisis ABM harus mencakup semua aspek proyek. Selain itu, proyek yang dterima memenuhi persyaratan hukum dan sesuai dengan administrasi.
h.     Isu Yang Tidak Terselesaikan
Pengambil keputusan ABM harus menyadari bahwa ada banyak isu yang tidak pernah dapat sepenuhnya diselesaikan dengan tehnik ABM. ABM tidak memperhitungkan masalah ekuitas, seperti kelayakan dari menghukum satu kelompok atas keuntungan kelompok lain.
i.       Abm Disini Untuk Tetap Dipakai
Akuntansi tradisional tetap berharga, tetapi dalam masyarakat maju, organisasi harus menyadari dan memperhitungkan dampak eksternal mereka. Pemerintah sudah membuat pilihan social bagi kita semua berdasarkan analisis biaya manfaat. Oleh karena itu, akuntan disarankan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang analisis biaya-manfaat beserta kekurangannya, atau jika tidak mereka akan kehilangan tempat mereka sebagai tangan kanan dari pengambil keputusan.
6.2  Analisis Etis Untuk Pemecahan Masalah
Saat ini tidak ada perusahaan yang dapat mengklaim dirinya “etis”, kecuali menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup
Focus dari konferensi ini adalah pada alat analisis etika dan pemecahan masalahyang dapat memberikan kerangka kerja praktis bagi tindakan.
Sebelum menyelesaikan keputusan bisnis, eksekutif harus mengajukan serangkaian pertanyaan untuk memastikan pilihan terbaik yang akan dipilih untuk para pemegang saham, serta pemangku kepeentingan lainnya.
Pertanyaan ini harus diajukan dalam urutan sebagai berikut untuk meneliti nilai-nilai yang ditampilkan:
1      Apakah menguntungkan? (nilai pasar)
2      Apaah legal (atau sah)? (nilai hukum)
3      Apakah adil? (nilai social)
4      Apakah benar (nilai pribadi)
5      Apakah pengembangan tersebut akan berkelanjutan? (nilai lingkungan)
Fokus pada nilai-nilai sangat penting untuk analisis yang tepat dari keputusan bisnis karena moralitas, yang menjadi makin penting untuk kesehatan perusahaan dan masyarakat tidak dapat diundangkan. Fokus ini bergantung pada system nilai pemimpin perusahaan dan karyawan.
Saat ini tidak aman untuk menilai tindakan yang akan datang hanya pada kontribusinya terhadap laba, karena tindakan tersebut mungkin tidak sah di mata hukum, bahkan jika hal tersebut sah dan menguntungkan di mata hukum, masyarakat akan menghukum perusahaan jika tindakan tersebut dianggap tidak adil dan benar.
a.    Beberapa perbedaan penting
Sangat penting bahwa kita membuat perbedaan penting (a) antara manajemen dan kepemimpinan dan (b) antara menjadi sah menurut hukum dan bersikap etis. Adanya perbedaan yang jelas di area ini banyak menimbulkan pikiran yang membingungkan dalam etika bisnis.
Ketika para manajer sukses, biasanya itu karena mereka adalah individu dengan energy yang sangat tinggi, dan berkemauan yang keras yang tahu cara bermain dengan aturan permainan. Mereka secara efesien dan berfikir sendirian berupaya untuk mencapai tujuan organisasi. Akan tetapi mereka bisa jadi pemimpin dan bisa juga tidak.
Manajer sering merasa tidak berdaya untuk bertindak diluar peran yang ditentukan untuk mereka. Mereka merasa bahwa mereka tidak memiliki wewenang memengaruhi system. Otoritas perusahaan dapat memberi sanksi atas perilaku tidak etis. Dibutuhkan otoritas moral dari seorang pemimpin untuk mengubah system, dan hal ini sering dilihat sangat kurang dalam politik dan bisnis.
b.   Penilaian Keputusan
Penilaian menunjukkan karakteristik berikut dihasilkan dari orang-orang yang memiliki nilai-nilai jelas atau tidak jelas
NIALAI YANG TIDAK JELAS
NILAI YANG JELAS
Apatis
Tidak bertanggung jawab
Tidak konsisten
Penggebala (tidak tetap)
Tokoh pemeran
Tidak dapat mengambil keputusan
Mengetahui siapa mereka
Mengetahui apa yang merake mau
Positif
Penuh tujuan
Antusias
Dapat mengambil keputusan
Baik secara individu maupun korporat adalah menguntungkan bagi kita untuk mengembangkan seperangkat niali yang jelas, karena nilai-nilai yang membingungkan akan menghasilkan keputusan etis yang membingungkan.
c.   Aturan-aturan Etika
Analisis etika membawa kita pada dua konsep etika dasar, yang akan berlaku dalam studi kasus saat ini. Pertama adalah aturan etika, Tingkat aturan etika berikutnya terdiri atas aturan atau prinsip-prinsip yang keluar dari tradisi moral kita.
d.   Utilitarianisme atau etika Titik Akhir
John Stuar Mill mengatakan bahwa, “untuk menentukan apakah suatu tindakan benar atau salah, seorang harus berkonsentrasi pada kosekwensi yang mungkin terjadi-titik akhir atau hasil akhir. Apa manfaat terbesar bagi jumlah terbsar?”
Hal ini mengarahkan pada analisis biaya-manfaat. Apakah manfaat membenarkan biaya?. Dan untuk analisis resiko manfaat: apakan manfaat tidak membenarkan resiko bisnis?
Dimuai dengan aturan-aturan etika dimana para pemangku kepentingan menguji keputusan dengan mengajukan pertanyaan:
1      Apakah menguntungkan? (nilai pasar)
2      Apaah legal (atau sah)? (nilai hukum)
3      Apakah adil? (nilai social)
4      Apakah benar (nilai pribadi)
5      Apakah pengembangan tersebut akan berkelanjutan? (nilai lingkungan)
Kemudian pindah ke etika etik akhir yang berusaha memberikan manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar dan memaksa kita membuat perdagangan untuk mencapai kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar