ETIKA BISNIS & PROFESI
Leonard J. Brooks, Jr CA
Leonard J. Brooks, Jr CA
PENDEKATAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN ETIS
6.1 Analisis Biaya Manfaat
Manajemen
perusahaan makin meningkatkan kesadarannya bahwa keputusan bisnis sering kali
memiliki dampak yang tidak dapat diukur dengan mudah menggunakan analisis
akuntansi tradisional. Pemerintah dan kelompok-kelompok kepentingan khusus
dengan cepat menunjukkan bahwa banyak biaya yang dihasilkan dari keputusan
bisnis tidak tercermin dalam (atau yang diluar) laporan perusahaan. Polusi
kerusakan misalnya harus ditanggung oleh pihak lain, bukan oleh perusahaan yang
menyebabkan masalah. Dapat dimengerti, jika kemudian, eksekutif perusahaan
mencari teknik analisis yang memperhitungkan biaya dan manfaat
eksternaltersebut ketika mereka berunding tentangkebijakan perusahaan. Tak
pelak lagi mereka mereka meminta kepada akuntan mereka untuk mengembangkan
analisis biaya-manfaat yang diperlukan untuk melengkapi proyek tingkat
pengembalian yang biasa dilakukan.
Analisis biaya-manfaat (ABM)
dapat digunakan untuk:
a. Menentukan proyek apa yang
harus dilakukan
b. Untuk memantau kinerja sebuah
perusahaanatau proyek
Bagaimana anggaran biaya
manfaat berbeda dari analisis akuntansi tradisional dalam hal cakupan dan
focus.
Penggunaan analis biaya manfaat, dibagi
menjadi 2 yakni:
1 Organisasi sektor swasta
·
dukungan
untuk subsidi pemerintah, hibah atau tarif.
·
Perkiraan
dampak pencemaran terhadap masyarakat
·
Penilaian
waktu karyawan yang dihabiskan untuk kegiatan publikEvaluasi alokasi sumber
daya untuk proyek-proyek atau kampanye kepentingan umum
·
Dukungan
untuk klaim kerusakan yang timbul dari hilangnya nyawa, mata, tungkai dan lain-lain.
·
Perhitungan waktu luang
2 Organisasi sektor publik
Evaluasi alternative program social mengarah pada
alokasi sumber daya untuk:
·
Program
kesehatan
·
Program
pendidikan
·
Fasilitas
rekreasi
·
Proyek
konservasi
·
Proyek-proyek
perbaikan transportasi
·
Perumusan
peraturan untuk pengendalian polusi
a.
Kekurangan Data Kuntansi Tradisional
Adapun kekurangan data akuntansi tradisional jika dibandingkan
dengan analisis biaya manfaat memiliki kelemahan yaitu
1 Hal ini berfokus pada tindakan
masa lalu, yang tidak relefan untuk tindakan masa depan dalam pengambilan
keputusan
2 Tidak memperhitungkan
factor-faktor eksternal
3 Mempertimbangkan beberapa
sumber daya sebagai sumber daya bebas atau tanpa biaya
4 Fokusnya jauh lebih sempit,
selalu berhubungan dengan kepentingan pemegang saham, bukan kepentingan
pemangku kepentingan (atau masyarakat)
b.
Teknik Analisis Biaya-Manfaat
Daripada
menggunakan keterangan normal seperti “pendapatan”, “beban”, dan l”laba
bersih”, terminology yang dipakai dalam ABM adalah “keuntungan”, “biaya”, dan
“kelebihan manfaat atas biaya”. Konsep ABM tentang manfaat dan biaya lebih luas
dari pendapatan dan biaya, karena meraka memperhitungkan nilai-nilai eksternal
masa depan sampai sekarang. Proyek harus dilakukan jika manfaatnya melebihi
biaya atau rasio keuntungan/ biaya lebih besar dari satu.
c.
Tingkat Diskon
Uang yang
digunakan untuk membiayai proyek menjadi tertahan untuk kegunaan lain. Dengan
demikian, biaya tersebut secara tepat diukur dengan menghitung biaya kesempatan
yang dilewatkan, apakah itu adalah tingkat imbal marginal setelah pajak yang
hilang dari investasi lain atau harga konsumen akan bersedia membayar penundaan
konsumsi mereka. Hasil studi ABM biasanya didiskontokan pada tingkat marginal
rata-rata tertimbang berdasarkan proyeksi sumber-sumber pembiayaan yang
digunakan.
d.
Pengukuran Biaya Dan Manfaat
Meskipun
terdapat masalah dalam memilih tingkat potongan yang tepat, ini merupakan
masalahkecil dibandingkan dengan kesulitan untuk mengidentifikasi dan mengukur
biaya tahunan masa depan dan keuntungan (itu sendiri).
Sayangnya,
banyak biaya dan manfaat tidak dapat ditentukan secara langsung, dan pengganti
atau cara tidak langsung harus digunakan untuk memperkirakan nilai yang
terlibat, meskipun diakui hamper tidak mungkin menangkap semua karakteristik
dari niali pengganti.
e.
Kekurangan Dari Analisis Biaya Manfaat
Beberapa akuntan
berpendapat bahwa anggaran biaya manfaat terlalu jauh dari misi tradisional
mereka yang cukup bernilai untuk dipelajari akan tetapi argument ini tidak
melihat kelanjutan dari anggaran biaya manfaat yang telah digunakan sebelum
tahun 1844, keunggulan anggaran biaya manfaat dalam mengatur keputusan
pemerintah. Selain itu kecenderungan yang jelas adalah bahwa tehnik anggaran
biaya manfaat akan dipakai di sector swasta untuk memberikan focus dalam
pengambilan keputusan program-progam perusahaan yang berdampak pada masyarakat.
Akuntan secara
tradisional telah mengasumsikan peran pokok dalam menyediakan data untuk
keputusan di sector swasta dan jika posisi ini harus dipertahankan itu adalah
kepentingan terbaik akuntan untuk mengenal dengan baik tehnik ABM dan kekurangannya.
Selain itu akuntan sering terlibat langsung dengan keputusan ABM di sector
public, mereka akan membuat keputusan yang kurang terampil atau untuk menantang
proposal spesifik ABM secara efektif, kecuali mereka menyadari tehnik ABM yang
relefan. Alas an kami menekankan pentingnya saran informasi akan menjadi lebih
jelas ketika berbagai kekurangan dan keseriusan ABM dipahami. Kekurangan dapat
dikelompokkan menjadi tiga katagori yaitu:
§
Pilihan yang tersedia untuk yang mempersiapkannya (preparer).
§
Kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparer
dan pengguna.
§
Masalah yang tidak dapat diatasi oleh ABM.
Adapun
kendala-kendala yang harus dipertimbangkan oleh preparer dan pengguna ABM maka penting jika proyek-proyek saling
terpisah satu sama lain. Jika sedang dipertimbangkan proyek bersama, maka
analisis ABM harus mencakup semua aspek proyek. Selain itu proyek yang diterima
memenuhi persyaratan hukum dan sesuai dengan administrasi. Kadang-kadang
kendala anggaran dihapus dan pembuat keputusan diberitahu untuk menghabiskan
anggaran yang telah ditetapkan tanpa memperhatikan biaya kesempatan dari uang
yang dibelanjakan.
f.
Pilihan Yang Tersedia
Pilihan yang
banyak dan jika tidak terlalu akurat, akan menjadi bias bagi ABM sampai di
titik dimana keputusan yang tidak bijaksana akan dihasilkan. Ada metode yang bisa
mencegah biasdan tidak masuk akal, tapi pengambil keputusan pertama kali harus
memahami apa saja potensi masalahnya. Sangat penting bahwa biaya kesempatan
yang akurat diperkirakan untuk uang yang dipergunakan untuk membiayai setiap
proyek ABM.
Bias dapat masuk
ke dalam ABM melalui pilihan buruk sebagai pengganti dan metode yang digunakan
untuk mengukur nilai-nilai masyarakat
g.
Kendala-Kendala
Sehubungan dengan
kendala-kendala yang harus dipertimbangkan ole preparer dan pengguna ABM, maka penting proyek-proyek saling terpisah
satu sama lain, atau jika sedang dipertimbangkan proyek bersama, maka analisis
ABM harus mencakup semua aspek proyek. Selain itu, proyek yang dterima memenuhi
persyaratan hukum dan sesuai dengan administrasi.
h.
Isu Yang Tidak Terselesaikan
Pengambil keputusan
ABM harus menyadari bahwa ada banyak isu yang tidak pernah dapat sepenuhnya
diselesaikan dengan tehnik ABM. ABM tidak memperhitungkan masalah ekuitas,
seperti kelayakan dari menghukum satu kelompok atas keuntungan kelompok lain.
i.
Abm Disini Untuk Tetap Dipakai
Akuntansi tradisional
tetap berharga, tetapi dalam masyarakat maju, organisasi harus menyadari dan
memperhitungkan dampak eksternal mereka. Pemerintah sudah membuat pilihan social
bagi kita semua berdasarkan analisis biaya manfaat. Oleh karena itu, akuntan
disarankan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang analisis biaya-manfaat
beserta kekurangannya, atau jika tidak mereka akan kehilangan tempat mereka
sebagai tangan kanan dari pengambil keputusan.
6.2 Analisis Etis Untuk Pemecahan Masalah
Saat ini tidak ada perusahaan yang dapat mengklaim
dirinya “etis”, kecuali menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan hidup
Focus dari konferensi ini adalah pada alat analisis
etika dan pemecahan masalahyang dapat memberikan kerangka kerja praktis bagi
tindakan.
Sebelum menyelesaikan keputusan bisnis, eksekutif
harus mengajukan serangkaian pertanyaan untuk memastikan pilihan terbaik yang
akan dipilih untuk para pemegang saham, serta pemangku kepeentingan lainnya.
Pertanyaan ini harus diajukan dalam urutan sebagai
berikut untuk meneliti nilai-nilai yang ditampilkan:
1 Apakah menguntungkan? (nilai
pasar)
2 Apaah legal (atau sah)? (nilai
hukum)
3 Apakah adil? (nilai social)
4 Apakah benar (nilai pribadi)
5 Apakah pengembangan tersebut
akan berkelanjutan? (nilai lingkungan)
Fokus pada
nilai-nilai sangat penting untuk analisis yang tepat dari keputusan bisnis
karena moralitas, yang menjadi makin penting untuk kesehatan perusahaan dan
masyarakat tidak dapat diundangkan. Fokus ini bergantung pada system nilai
pemimpin perusahaan dan karyawan.
Saat ini tidak
aman untuk menilai tindakan yang akan datang hanya pada kontribusinya terhadap
laba, karena tindakan tersebut mungkin tidak sah di mata hukum, bahkan jika hal
tersebut sah dan menguntungkan di mata hukum, masyarakat akan menghukum
perusahaan jika tindakan tersebut dianggap tidak adil dan benar.
a. Beberapa perbedaan penting
Sangat penting bahwa kita membuat perbedaan penting
(a) antara manajemen dan kepemimpinan dan (b) antara menjadi sah menurut hukum
dan bersikap etis. Adanya perbedaan yang jelas di area ini banyak menimbulkan
pikiran yang membingungkan dalam etika bisnis.
Ketika para manajer sukses, biasanya itu karena mereka
adalah individu dengan energy yang sangat tinggi, dan berkemauan yang keras yang
tahu cara bermain dengan aturan permainan. Mereka secara efesien dan berfikir
sendirian berupaya untuk mencapai tujuan organisasi. Akan tetapi mereka bisa
jadi pemimpin dan bisa juga tidak.
Manajer sering merasa tidak berdaya untuk bertindak
diluar peran yang ditentukan untuk mereka. Mereka merasa bahwa mereka tidak
memiliki wewenang memengaruhi system. Otoritas perusahaan dapat memberi sanksi
atas perilaku tidak etis. Dibutuhkan otoritas moral dari seorang pemimpin untuk
mengubah system, dan hal ini sering dilihat sangat kurang dalam politik dan
bisnis.
b. Penilaian Keputusan
Penilaian menunjukkan karakteristik berikut dihasilkan
dari orang-orang yang memiliki nilai-nilai jelas atau tidak jelas
NIALAI YANG
TIDAK JELAS
|
NILAI YANG
JELAS
|
Apatis
Tidak
bertanggung jawab
Tidak
konsisten
Penggebala
(tidak tetap)
Tokoh pemeran
Tidak dapat
mengambil keputusan
|
Mengetahui siapa
mereka
Mengetahui apa
yang merake mau
Positif
Penuh tujuan
Antusias
Dapat
mengambil keputusan
|
Baik secara
individu maupun korporat adalah menguntungkan bagi kita untuk mengembangkan
seperangkat niali yang jelas, karena nilai-nilai yang membingungkan akan
menghasilkan keputusan etis yang membingungkan.
c. Aturan-aturan Etika
Analisis etika membawa kita pada dua konsep etika
dasar, yang akan berlaku dalam studi kasus saat ini. Pertama adalah aturan
etika, Tingkat aturan etika berikutnya terdiri atas aturan atau prinsip-prinsip
yang keluar dari tradisi moral kita.
d. Utilitarianisme atau etika
Titik Akhir
John Stuar Mill mengatakan bahwa, “untuk menentukan
apakah suatu tindakan benar atau salah, seorang harus berkonsentrasi pada
kosekwensi yang mungkin terjadi-titik akhir atau hasil akhir. Apa manfaat
terbesar bagi jumlah terbsar?”
Hal ini mengarahkan pada analisis biaya-manfaat. Apakah
manfaat membenarkan biaya?. Dan untuk analisis resiko manfaat: apakan manfaat
tidak membenarkan resiko bisnis?
Dimuai dengan aturan-aturan etika dimana para pemangku
kepentingan menguji keputusan dengan mengajukan pertanyaan:
1 Apakah menguntungkan? (nilai
pasar)
2 Apaah legal (atau sah)? (nilai
hukum)
3 Apakah adil? (nilai social)
4 Apakah benar (nilai pribadi)
5 Apakah pengembangan tersebut
akan berkelanjutan? (nilai lingkungan)
Kemudian pindah
ke etika etik akhir yang berusaha memberikan manfaat terbesar bagi jumlah orang
terbesar dan memaksa kita membuat perdagangan untuk mencapai kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar